Senin, 25 Oktober 2021

INOVASI PRODUK TENUN LURIK HANDYCRAFT



Tim PHP2D DEM FE UNISRI beserta Jajaran Fakultas Ekonomi UNISRI

        Tim PHP2D DEM FE UNISRI memberikan inovasi baru pada Produk Tenun Lurik dengan membuat handycraft untuk kreasi di masa pandemi ini. Dengan pendampingan dan pelatihan membuat handycraft UKM di Desa Mlese dapat bersaing di masa pandemi ini dan tidak ketinggalan zaman. Inovasi handycraftnya berupa masker, konektor masker, strapmask, tas, topi, hijab dan baju.

Yuk, cari tahu beberapa cara membuat masker kain tanpa perlu mesin jahit berikut ini:

1.        Masker Kain

Metode sederhana ini sebenarnya cukup mudah untuk dilakukan, tapi membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding mesin jahit.

Tentunya waktu pengerjaan tergantung dengan keterampilan masing-masing. Sebagai alternatif ikat sepatu, kamu bisa memotong kain dengan panjang 45 cm dan lebar 2 cm.

Bahan:

-    Jarum dan benang jahit

-    Gunting

-    Peniti

-    Kain perca atau kain 100 persen bahan katun ukuran 50 x 50 cm

-    4 tali sepatu bersih atau potongan kain P 45 cm x L 2cm


Cara Membuat Masker Kain dengan Jahit Tangan:

  1. Lipat kain menjadi dua. Potong kain dalam bentuk persegi ukuran 25 x 15 cm. Setelah ini, kamu akan mendapatkan dua persegi berukuran sama yang akan digunakan untuk bahan dasar masker.
  2. Untuk bahan tali ikat: Letakkan tali dengan posisi horizontal. Lipat tali sepatu atau potongan kain 45×2 cm, bagian atas ke bawah dan bagian bawah ke atas. Lalu lipat sekali lagi di bagian tengah. Gunakan jarum dan benang jahit untuk menjahit lurus sepanjang bagian tengah agar rapi. Setiap kain persegi panjang akan digunakan untuk tali lingkaran telinga.
  3. Siapkan salah satu kain perca yang sudah dipotong dan letakkan bagian “luar” kain agar menghadap kamu. Gunakan jarum pentul untuk meletakkan setiap tali pada keempat sudut kain. Pastikan setiap ujung tali berkumpul di tengah kain.
  4. Ambil lapisan kain perca kedua dan sejajarkan dengan yang pertama. Tumpukan di atas tali. Satukan kain dengan menyematkan peniti di bagian kiri, kanan, atas, dan bawah.
  5. Dari bagian tengah bawah ke sudut kiri, jahit garis lurus. Pastikan menjahit bagian ujung tali agar melekat pada kain. Jarum akan melewati tiga lapisan: kain perca bagian atas, bagian ujung tali, dan kain perca bagian bawah. Kamu bisa menambahkan beberapa jahitan ekstra untuk memastikan tali terjahit kencang.
  6. Lanjut jahit sekeliling kain sambil melepaskan peniti/jarum pentul yang kamu lewati. Terus jahit hingga menuju ke titik awal mula (bagian bawah tengah). Sisakan jarak 4 cm dari titik tersebut.
  7. Dari lubang 4 cm tersebut, balik bagian dalam ke luar. Sekarang, tali tersebut akan berada di bagian luar. Pada permukaan luar, lipat kain menjadi tiga lapisan seperti kertas kipas. Hal ini akan menyesuaikan ukuran masker dengan wajah pengguna. Sematkan peniti / jarum pentul pada setiap lipatan.
  8.  Dengan lipatan tersebut, jahit sekeliling masker (sisihkan 5 cm dari tepi kain). Hati-hati saat menjahit di bagian lipatan karena lapisan cenderung lebih tebal.
  9.  Setelah selesai, lakukan jahitan kedua (5 cm dari jahitan pertama). Jangan lupa melepaskan jarum / peniti pada kain.
  10. Masker kain kamu siap digunakan.

 

2.    Konektor Masker

Konektor masker adalah alat penghubung/pengait tali masker tipe earloop. Lazimnya, konektor masker digunakan para perempuan berhijab. Desain dan bahan konektor masker sangat beragam. Ada yang dibuat dari karet elastis yang dilapis kain aneka warna dan diberi kancing hias untuk pengait.

Bahan:

- Kain Lurik

- Alat Jahit

- Kancing

Cara Membuat Konektir Masker:

a.  Bentuk pola ukuran karet elastis, lalu gunting dengan rapi.

b.  Bentuk pola ukuran kain lurik, lalu gunting.

c.  Jahit bagian pinggir kain menggunakan alat jahit.

d. Ikat jarum peniti di ujung benang, masukkan ke dalam kain, lalu balik kain agar terlihat lebih rapi.


3.    Strap mask

Strap mask ini memiliki pengaturan di mana penggunanya bisa menyesuaikan panjang tali sesuai ukuran kepala pengguna. Jadi, masker bisa dipastikan menutupi bagian hidung, mulut, dan dagu dengan rapat. Strap mask jenis ini biasanya digunakan oleh anak-anak atau para wanita yang menggunakan hijab.

Bahan:

- Kain Lurik

- Tali

- Pengait

Cara Membuat Strap Mask

a.  Siapkan tali senar, ukur panjang tali sesuai kebutuhan.

b.  Ikat masing-masing ujung tali sebanyak 6 kali agar kencang.

c.  Masukkan aksesoris kain tenun lurik.

d.  Ikat kembali bagian ujung tali senar agar manik-manik tidak berjatuhan.

Di bawah ini beberapa hasil handycraft yang telah dibuat:

Produk Handycraft Hijab

Produk Handycraft Strapmask, Tas dan Topi


Produk Handycraft Baju Lurik



MODIFIKASI ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) MENJADI ALAT TENUN SEMI MODERN (ATSM)

 

Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM)

    Alat Tenun yang digunakan UKM di Desa Mlese kebanyakan masih manual atau dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Dengan menggunakan ATBM dapat menguras tenaga dan waktu. Dalam pelaksanaannya, UKM kain tenun lurik di Desa Mlese sulit berkembang dan bersaing karena ada beberapa kendala, yaitu masih digunakannya peralatan tradisional sehingga proses produksi menjadi kurang efektif dan efisien. Masyarakat Desa Mlese begitu awam terhadap teknologi masa kini, sehingga UKM yang ada sulit berkembang dan mampu bersaing di era modern. Maka dari itu, perlu adanya pendampingan dan pelatihan akan dilaksanakan melalui sosialisasi pemanfaatan teknologi modern yaitu penggantian Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) menjadi Alat Tenun Semi Modern (ATSM) dengan tidak meninggalkan unsur tradisionalnya.


Alat Tenun Semi Modern (ATSM)

Tim PHP2D ini meningkatkan efektivitas dan efisiensi dengan mewujudkan Alat Tenun Semi Modern. Alat Tenun Tradisional ditambahkan dengan dinamo dengan ini proses produksinya lebih efektif dan efisien, serta tidak menguras tenaga dan waktu. Sehingga UKM dapat berkembang dan mampu bersaing di era modern ini.

WORKSHOP BRANDING DAN PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA UNISRI DENGAN DESA MLESE SEBAGAI "MITRA DESA"

 

Workshop "Branding Produk UKM Tenun Lurik di Desa Mlese"

Dalam rangka Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) 2021 DEM FE Universitas Slamet Riyadi Surakarta mengadakan workshop "Branding Produk UKM Tenun Lurik" kepada UKM di Desa Mlese Kec. Cawas Kab. Klaten. Diadakan pada hari Sabtu, 14 September 2021 di Kantor Balai Desa Mlese Kec. Cawas Kab. Klaten.

Dengan mendatangkan narasumber dari Founder janapik_butiq yaitu Dr. Asih Handayani, S.E.,M.Si.,M.Pd. Beliau memaparkan tentang Creating Magical Brand dengan tujuan agar pemilik UKM di desa Mlese mengetahui tentang kuatnya branding di masa pandemi ini untuk produk-produknya. Branding sendiri dapat membantu konsumen mengidentifikasi suatu produk dan jasa yang disediakan oleh sebuah perusahaan dan apa yang membedakan produk yang dimiliki dengan produk yang lainnya.

Pemilik UKM di Desa Mlese sangat antusias dengan diadakannya workshop ini, karena mereka mendapatkan wawasan baru tentang branding di masa pandemi ini untuk memajukan UKM mereka. Dengan mempelajari ini pemilik UKM dapat lebih mudah untuk memasarkan produknya dengan alasan produk lebih mudah dikenal, dapat dipercaya, dan berbeda dari kompetitor. Tidak hanya pemilik UKM yang datang di workshop ini tetapi ada juga dari perangkat desa dan warga sekitar.


Perjanjian Kerjasama antara UNISRI dengan Desa Mlese Kec. Cawas Kab. Klaten


Selain itu pihak Universitas Slamet Riyadi Surakarta juga menghadiri acara ini untuk menandatangi kontrak kerjasama antara LPPM UNISRI dengan pemerintah Desa Mlese. Dengan tujuan perjanjian kerjasamanya adalah dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kerjasama di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Dosen dan Mahasiswa yang melibatkan pihak kedua sebagai mitra dalam kegiatan tersebut dan bersepakat membuat kerjasama dalam bentuk kegiatan:

       1. Pendampingan/Workshop Branding Produk UKM Lurik.

      2. Penguatan Internal, dengan Modifikasi ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) menjadi ATSM (Alat               Tenun Semi Modern) dengan tidak meninggalkan unsur tradisional alat tenunnya.

       3. Edu Park UKM Tenun Lurik “Lawe Jowo”.


Sabtu, 14 Agustus 2021

PROGRAM HIBAH DESA MLESE KEC. CAWAS KAB. KLATEN OLEH DEM FE UNISRI | PROGRAM KEMENDIKBUDRISTEK

Pengerajin UKM Kain Tenun Lurik yang Masih Dikembangkan Secara Tradisional.

        Desa Mlese memiliki 2 jenis kelompok UKM, yaitu UKM sebagai penghasil kain tenun lurik tradisional dan UKM sebagai penghasil beraneka ragam pakaian dan handycraft atau konveksi. Kegiatan produksi pengolahan kain tenun di desa tersebut membuat harga produk tenun dapat distabilkan bahkan ditingkatkan. Dalam pelaksanaannya, UKM kain tenun lurik di Desa Mlese sulit berkembang dan bersaing karena beberapa kendala, yaitu masih digunakannya peralatan tradisional sehingga proses produksi menjadi kurang efektif dan efisien. Selain itu terkendala oleh pandemi Covid-19 sehingga membuat penjualan kain tenun lurik tradisional menjadi menurun drastis. Tahap awal pemasaran yang dilakukan baru dari mulut ke mulut secara konvensional dan dijual di pasar lokal, sampai saat ini pemasaran produk tenun tersebut baru dipasarkan di wilayah Solo Raya (Klaten, Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali dan Karanganyar dan Yogyakarta). Kendala lainnya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penguatan ”branding image” dan model pemasaran yang modern dengan penggunaan teknologi informasi yang ada saat ini, agar dapat menarik perhatian konsumen.


Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unisri Tahun Akademik 2021 Melakukan Hibah Desa untuk Mempertahankan Kelangsungan UKM Kain Tenun Lurik di Masa Pandemi.

Masyarakat Desa Mlese begitu awam terhadap teknologi masa kini, sehingga UKM yang ada sulit berkembang dan bersaing di era modern. Maka dari itu, perlu adanya pendampingan dan pelatihan akan dilaksanakan melalui sosialisasi pemanfaatan teknologi modern; penggantian alat tradisional menjadi mesin semi modern; memberi pengetahuan tentang trend fashion; melakukan perencanaan merk dagang, pengemasan, ciri khas, inovasi produk, serta display produk; menggunakan media elektronik maupun media konvensional untuk pengenalan dan pemasaran produk. Tim peneliti berharap, permasalahan tersebut bisa diatasi dan berdampak baik bagi masyarakat Desa Mlese. Sehingga Desa tersebut menjadi desa yang makmur dan bersaing di mancanegara atas hasil produksinya.

Desa Mlese akan menjadi desa binaan yang berhasil dikarenakan desa tersebut menerima dengan baik kedatangan dari Tim Peneliti dan  masyarakat sangat antusias terhadap pembaharuan tentang teknologi saat ini. Kondisi ini menjadi indikator keberhasilan begitu besar bagi Tim Peneliti.

Tim Peneliti akan melakukan pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat Desa Mlese agar dapat memanfaatkan teknologi semi modern dalam penggunaan alat produksi, penggunaan media sosial untuk pemasaran, inovasi produk berbasis kain tenun lurik, serta “branding image” yang baik.

Tim peneliti dengan Desa Mlese melakukan kerjasama dengan mengisi surat pernyataan serta tim penelitian menjelaskan profitabilitas dengan melakukan penerapan teknologi semi modern dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi UKM kain tenun lurik Desa Mlese, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.

Hasil kegiatan yang dilakukan di Desa Mlese terutama untuk pengrajin tenun lurik akan dilakukan lokakarya. Tujuan lokakarya ini adalah mensosialisasi kegiatan yang dilakukan dan menerima pandangan dari para steakholder atas kegiatan yang dilakukan. Dalam kegiatan lokakarya ini, steakholder  yang akan diundang diantaranya adalah Dinas terkait yang ada di Kabupaten Klaten (Dinas UMKM), Tokoh masyarakat di Desa Mlese, Pemerintah Daerah di Desa Mlese, para pengrajin tenun lurik.


INOVASI PRODUK TENUN LURIK HANDYCRAFT

Tim PHP2D DEM FE UNISRI beserta Jajaran Fakultas Ekonomi UNISRI           Tim PHP2D DEM FE UNISRI memberikan inovasi baru pada Produk Tenun ...