 |
Pengerajin UKM Kain Tenun
Lurik yang Masih Dikembangkan Secara Tradisional. |
Desa Mlese memiliki 2 jenis
kelompok UKM, yaitu UKM sebagai penghasil kain tenun lurik tradisional dan UKM
sebagai penghasil beraneka ragam pakaian dan handycraft atau konveksi. Kegiatan produksi pengolahan kain tenun
di desa tersebut membuat harga produk tenun dapat distabilkan bahkan
ditingkatkan. Dalam pelaksanaannya, UKM
kain tenun lurik di Desa Mlese sulit berkembang dan bersaing karena beberapa
kendala, yaitu masih digunakannya peralatan tradisional sehingga proses
produksi menjadi kurang efektif dan efisien. Selain itu terkendala oleh pandemi
Covid-19 sehingga membuat penjualan
kain tenun lurik tradisional menjadi menurun drastis. Tahap awal pemasaran yang
dilakukan baru dari mulut ke mulut secara konvensional dan dijual di pasar
lokal, sampai saat ini pemasaran produk tenun tersebut baru dipasarkan di
wilayah Solo Raya (Klaten, Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali dan
Karanganyar dan Yogyakarta). Kendala lainnya adalah kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang penguatan ”branding
image” dan model pemasaran yang modern dengan penggunaan teknologi
informasi yang ada saat ini, agar dapat menarik perhatian konsumen.
 |
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unisri
Tahun Akademik 2021 Melakukan Hibah Desa untuk Mempertahankan Kelangsungan UKM Kain Tenun Lurik di
Masa Pandemi.
|
Masyarakat Desa Mlese begitu awam terhadap
teknologi masa kini, sehingga UKM yang ada sulit berkembang dan bersaing di era
modern. Maka dari itu, perlu
adanya pendampingan dan pelatihan akan dilaksanakan melalui sosialisasi
pemanfaatan teknologi modern; penggantian alat tradisional menjadi mesin semi
modern; memberi pengetahuan tentang trend
fashion; melakukan perencanaan merk dagang, pengemasan, ciri khas, inovasi
produk, serta display produk; menggunakan
media elektronik maupun media konvensional untuk pengenalan dan pemasaran
produk. Tim peneliti
berharap, permasalahan
tersebut bisa diatasi dan berdampak baik bagi masyarakat Desa Mlese. Sehingga
Desa tersebut menjadi desa yang makmur dan bersaing di mancanegara atas hasil
produksinya.
Desa Mlese akan menjadi desa
binaan yang berhasil dikarenakan desa tersebut menerima dengan baik kedatangan
dari Tim Peneliti dan masyarakat sangat
antusias terhadap pembaharuan tentang teknologi saat ini. Kondisi ini menjadi indikator keberhasilan begitu
besar bagi Tim Peneliti.
Tim
Peneliti akan melakukan pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat Desa Mlese agar dapat memanfaatkan teknologi semi modern dalam penggunaan alat produksi, penggunaan media sosial untuk pemasaran, inovasi produk berbasis kain
tenun lurik, serta “branding image”
yang baik.
Tim peneliti dengan Desa Mlese
melakukan kerjasama dengan mengisi surat pernyataan serta tim penelitian
menjelaskan profitabilitas dengan melakukan penerapan teknologi semi modern dalam meningkatkan
kualitas dan kuantitas produksi UKM kain tenun lurik Desa
Mlese, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.
Hasil
kegiatan yang dilakukan di Desa Mlese terutama untuk pengrajin tenun lurik akan
dilakukan lokakarya. Tujuan lokakarya ini adalah mensosialisasi kegiatan yang
dilakukan dan menerima pandangan dari para steakholder
atas kegiatan yang dilakukan. Dalam kegiatan lokakarya ini, steakholder yang akan diundang diantaranya adalah Dinas
terkait yang ada di Kabupaten Klaten (Dinas UMKM), Tokoh masyarakat di Desa
Mlese, Pemerintah Daerah di Desa Mlese, para pengrajin tenun lurik.
Makasih atas informasinya kak, saya jadi mengetahui Produk UKM Tenun Lurik yang ada di Desa Mlese 😀
BalasHapusTernyata ada handycraft juga ya pada UKM Tenun Lurik di Desa Mlese, wah keren keren inovasi yang bagus 🥳
BalasHapusSalut pada UKM Tenun Lurik yang masih eksis di era pandemi ini ✨
BalasHapus